Jumat, 31 Desember 2010

jadi bolang sejenak di taddeang.

Juma't lalu, tepatnya tanggal 24 Desember 2010, saya dan teman2, berangkat ke taddeang, maros bersama anak matematika buat kuliah lapangannya pengling.
Saat melewati bantimurung, kami sempat salah tempat. Kirain udah nyampe, ternyata masih beberapa kilometer lagi. Sampai di tempat yang sebenarnya, udah hampir magrib, padahal kami belum sempat shalat ashar. Setelah shalat ashar, bukannya langsung istirahat, tapi langsung ber-gifo ria (dasar!!).
gifo di tengah hutan
Abis itu, kami langsung menerapkan seni berebut tempat. Mencari PW (posisi wuenak) masing-masing. Tapi, cacing-cacing di perut mulai berdemo. Untung sang tuan rumah sangat cekatan buat hal yang satu ini. Dan para cacing pun menghentikan aspirasinya.
Tapi, setelah mengisi perut, ternyata kami tidak bisa langsung istirahat. Kami harus menerima materi, bekal buat berpetualang besoknya. Tapi karena dosennya benar-benar great, we enjoyed it!! (Two thumbs up for mr. Suprapto^).

Dan tanggal 25 Desember 2010, kami pun prepare buat menjadi bolang sehari (tentunya setelah sarapan, jadi bolang butuh energi banyak). Tapi, hujan menunda rencana kami hingga jam 10 pagi. Setelah hujan reda, kami pun berangkat untuk melihat struktur batu atau pegunungan kabur di taddeang. Jalanannya licin sangat. Tapi asli, jadi makin segar keliatannya karena abis hujan.
Lalu, kami diajak untuk berkeliling lagi. tapi kami diberi pilihan, mau lewat sungai atau lewat jalan biasa saja, secara arus sungai lumayan besar. Tapi, dasar pada nekat n penasaran, cowok2nya langsung buat jembatan manusia. N kami akhirnya bisa menyeberang, walaupun hampir terseret arus.
jembatan manusia....

Setelah selamat dari arus sungai, kami lanjut buat berkeliling melihat struktur batuan kapur di sekitar taddeang. Setelah berjalan cukup jauh, dengan berbagai kejadian mulai dari ketemu kaki seribu, mpe hampir jatuh terpeleset karena dhyan yang lagi megang tangan ku kaget lihat tu kaki seribu. Setelah berjalan semakin jauh, akhirnya kami menemukan jembatan yang cukup mengerikan. Tapi karena dah capek bgt + lapar, tetap aja bela-belain nyeberang, ternyata setelah mengalahkan rasa takut dan sampai diseberang, K' sugandi (salah satu pembimbing) bilang "yang g mau nyeberang, ga apa2. karena sebentar kami bakalan balik lagi kesini buat pulang". (nah loh, jadi kita nyeberangin bridge hell ini bukannya buat pulang? jadi ntar mesti melalui jembatan ini lagi? *muka langsung pucat*)
Ternyata, kami menyeberangi jembatan itu untuk menuju ke bislab-biseang labboro-......

Tapi, walaupun bridge hell nya (pinjam istilahnya cukinem) benar2 bikin phobia, pemandangan di bislab melunasinya. keren sangat. Setelah lelah berlelah-lelah ria, manjat batu bersusah payah, main air (childish timbul), dan berfoto-foto ria, kami pulang (ya ampun, harus melewati jembatan itu lgi, *tolong!!*)
bridge hell (pinjam istilah nna cukinem)

Setelah berhasil melewati bridge hell buat ke-2 kalinya, kami masih harus kembali melewati rute yang lumayan panjang tadi, dan mengarungi sungai kembali (untung arusnya dah ga separah waktu pertama, kami kan cuma berdelapan pulangnya-lebih tepatnya kabur- dan semuanya cewek pula (saya, cukinem, dhyan, ika, dila, el,  marwah, dan chym2...) dan akhirnya kami pun kembali bertemu jalan raya (bahagianya, tak pernah sebelumnya sebahagia ini bertemu jalan raya*lebaii*)

gifo lagi....
Setelah bertemu kembali dengan jalan raya, (hoh bahagianya, serasa jadi miss Indonesia "semua mata tertuju pada kami" #yaiyalah, semua orang pada heran, bolang darimana nih#) kami cepat2 kembali ke penginapan. LAPAR. jadi bolang benar2 butuh energi yang banyak. Setelah mengenyangkan perut, kami pun kembali harus berhadapan dengan kegiatan bersih-bersih.
Setelah giliran tiba. Maklum ngantri. Guyuran air pun menyegarkan badan.

Malam harinya, kami segera ke masjid untuk share perjalanan kami tadi siang. Maka pemilihan kelompok yang akan bercerita pertama pun dimulai -tentu saja pemilihan ala pak suprapto. setiap wakil kelompok mengacungkan tangan dengan gaya apapun. yang paling beda, dia yang menang- N who is that?? My group. #oh NO!!#. Awas kau Buha' (dengan mata melotot).
b'foto setelah melewati jembatan
menyeramkan buat ke-2 kalinya
Setelah bercerita, kami pun disuruh beristirahat lebih cepat berhubung besok ada ujian tentang kegiatan petualangan kami *sa baru tau, kalo bolang itu harus ujian setelah berpetualang*.
Tapi ternyata, kami ga bisa langsung tidur, berhubung dhyan sakit. Kami pun baru tidur jam 1.

Besok paginya, kami pun segera ke masjid untuk ujian. Tapi dasar terlalu semangat, kelompok ku kembali menjadi yang pertama *dustagg!!* karena terlalu cepat ke masjid.
Untung lah ujian nya ga se-menakutkan yang kami kira. Cuma butuh 2-3 menit. So, kami punya waktu buat berleha-leha sebelum sarapan dan pulang.
Setelah sarapan, kami pun bersiap untuk pulang. dan jam 10 waktu taddeang, kami pun berangkat. walaupun hujan sangat deras. "Makassar, WE BACK!!"

Kamis, 23 Desember 2010

'bout fotografi....

dari dulu mpe sekarang, sa sangat suka dengan fotografi.....
nna karena itu, dsini sa mw berbagi dikit tentang fotografi....



photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).


Fotografi bukan segalanya tentang kamera. Dikatakan bahwa fotografi adalah seni bermain dengan cahaya. Tanpa adanya cahaya, maka mustahil fotografi itu ada. Menghasilkan sebuah gambar yang bagus, harus memiliki visi yang kuat dalam hal ‘melihat’. Memperhatikan cahaya, komposisi dan momen adalah hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam membuat foto yang dapat dikategorikan ‘bagus’.

Namun, sepertinya mustahil dapat menghasilkan foto seperti itu jika tidak mengenal dan memahami dari masing-masing teknis fotografi dasar. Fotografi memang bukan segalanya tentang kamera, namun kamera adalah alat untuk menyalurkan visi kita itu. Maka, sekiranya perlu mengenal dan memahami bagaimana kamera bekerja.

Tugas utama dari kamera adalah mengatur intensitas cahaya yang masuk dan pada akhirnya mengenai film/sensor (selanjutnya saya sebut medium). Apabila, kamera mengizinkan terlalu banyak cahaya yang masuk maka medium akan terbakar (overexposed). Dan sebaliknya. Bagaimana agar cahaya yang masuk itu tidak berlebih dan tidak kurang, atau dengan kata lain ‘pas’. Berikut saya jabarkan satu-satu.

Aperture
Atau yang sering juga disebut dengan difragma atau bukaan lensa adalah berfungsi untuk mengatur seberapa besar lensa akan terbuka. Fungsi ini lebih tepatnya terletak pada lensa. Logikanya, semakin besar bukaannya, maka akan semakin banyak cahaya yang akan masuk. Seperti sebuah kran air. Semakin besar kita buka keran tersebut maka akan semakin banyak air yang akan keluar.

Penulisan Aperture yang benar adalah f/x. Sehingga apabila dikatakan nilai Aperture-nya adalah 5.6, maka penulisan yang benar adalah f/5.6. Jadi jangan bingung apabila ada yang bilang bahwa bukaan lensa 2.8 lebih besar dari bukaan lensa 5.6. Karena kalau secara penulisan matematisnya memang benar khan? (f/2.8>f/5.6) Tapi kebanyakan kita malas untuk bilang f/2.8 atau f/5.6, karena kita orangnya simpel sih…

Efek Samping dari Aperture
Seperti obat batuk yang memiliki efek samping, begitu juga dengan aperture. Efek sampingnya adalah semakin besar bukaan lensa, maka akan semakin kecil daerah fokusnya. Dan sebaliknya. Daerah fokus inilah yang biasa dikenal dengan DOF (Depth of Field).

Shutter Speed
Atau yang biasa disebut juga dengan speed atau kecepatan rana bertugas untuk mengatur berapa lama mirror terbuka lalu menutup kembali untuk membatasi berapa banyak cahaya yang akan masuk. Seperti teori keran, apabila kita membuka keran terlalu lama, maka wadah penampung air tadi akan kelebihan sehingga akan meleber keluar. Kalau dalam kasus fotografi, medium akan terbakar.

Penulisan shutter speed yang benar adalah 1/x. Sehingga apabila dikatakan bahwa sebuah foto menggunkanan speed 60, maka penulisannya yang benar adalah 1/60 detik. Jadi jangan bingung kalau dikatakan bahwa speed 60 lebih cepat dibandingkan 30. karena secara penulisan matematis memang begitu khan?

Efek Samping dari Shutter Speed
Seperti berpacaran yang memiliki efek samping, seperti sulit melirik wanita/pria lain, begitu juga dengan shutter speed. Semakin cepat shutter speed, maka akan gambar akan semakin terlihat diam (freeze). Dan sebaliknya, apabila speed terlalu lamban gambar akan terlihat blur dikarenakan gerakan yang terlalu cepat, sehingga objek terlihat bergerak sangat cepat.


ISO atau ASA
Adalah tingkat sensitifitas medium dalam menerima cahaya. Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin tingkat sensitifitasnya. Artinya, apabila kita merubah nilai ISO atau ASA ini menjadi lebih tinggi, sedangkan aperture dan speednya tidak diubah, maka medium akan menerima cahaya lebih banyak. Dan sebaliknya.

Efek Samping ISO atau ASA
ISO adalah tingkat sensitifitas sensor (medium), sedangkan ASA adalah tingkat sensitifitas film (medium), jadi perbedaannya hanya dimediumnya saja. Tapi logikanya sama. Kecuali efek sampingnya. Dimana apabila menggunakan film ASA tinggi, maka gambar akan terlihat grainy (berbentuk titik kecil namun banyak). Sedangkan penggunaan ISO tinggi akan menghasilkan noise (seperti bentuk cacing namun banyak). Sedikit aja udah geli apalagi banyak =)



Senin, 20 Desember 2010

Kunjungan ke departemen lingkungan

just mw bagi cerita tentang kunjungan ku ma teman2 ke departemen lingkungan hidup.... Seru.
discuss tentang global warming, perubahan iklim. Ternyata perubahan iklim itu ga sama dengan kerusakan lapisan ozon.
Ga cuma duduk, diam, dengar semua fakta yang dipaparkan, kami juga berkeliling ke "pekarangan" departemen lingkungan hidup. Asli keren!!
Ada lubang biopori, ada contoh rumah sehat yang keren sangat, ada contoh tempat sampah non organik, de el el....
Tapi, dasarnya gifo (yang ternyata sang tuan rumah juga doyan foto), ga lengkap aja tanpa foto2.... dasar!!
Nna, ini beberapa foto kami saat berkunjung kesana. sebagian kecil dari semua total foto yang mungkin capai 100an untuk selang waktu 3 jam.... hahhaha.

gifoo...






me.   













and this is d' winner....

Minggu, 05 Desember 2010

bunga matahari dan matahari....

kata-kata ini sa kutip dari novel morning light-nya windhy puspitadewi.

Aku seperti bunga matahari yang selalu mengejar sinar matahari, hanya melihat pada dia : matahariku.

Aku mengagumi kedalaman pikirannya, caranya memandang hidup-malah aku mati-matian ingin seperti dirinya.


Aku begitu terpesona hingga tanpa sadar hanya mengejar bayang-bayang. Aku menghabiskan waktu dan tenaga untuk mendongak sampai lupa akan kemampuan diriku sendiri.
Aku bahkan mengabaikan suara lirih di dasar hatiku. Aku buta dan tuli. Dan di suatu titik akhirnya tersungkur. Saat itulah aku mulai bertanya-tanya : Apakah dengan menjadi seperti dia, aku pun akan dicintai??

senyum..... :)

Pemilik sebuah toserba di new york pernah berfilsafat tentang senyum  yang sangat sa suka.....
ini filsafatnya.....

nilai sebuah senyuman......

Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya mereka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya
Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan ttgx kadang2 b'tahan selamax....
Tak seorang pun yang meskipun begitu kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorang pun yang begitu miskin tetapi menjadi lebih kaya karena manfaatnya
Dia menciptakan kebahagiaan d rumah, mendukung niat baik dalam bisnis, n merupakan tanda balasan dR kawan2....
Dia memberi istirahat buat rasa letih, sinar terang untuk rasa putus asa, dan penangkal alam bagi kesulitan
Namun dia tidak bisa dibeli, dimohon, dipinjam, atau dicuri karena dia adLah sesuatu yang tidak b'guna sebelum dBerikn k orang Lain...
Jadi, apabila kami t'lalu lelah untuk memberikan anda senyuman, bolehkah kami minta Anda meninggalkn seulas senyum???

Karena tak seorang pun yang begitu lebih membutuhkn senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang t'sisa untuk dBerikn......